sebatas rindu untuknya..


3 Februari 2012
7.34 WIB

Bismillah
Sungguh luar biasa pagi ini. Lebih tepatnya, luar biasa campur aduk perasaanku ini. Mungkin pengaruh penggalauan tadi malam yang tak pernah kunjung habis pasca berpisahnya kami.
Yaa.. sampai beberapa waktu lalu perasaan campur aduk itu masih terlalu dalam mengusik setiap menitnya jiwa yang sedikit rapuh ini. Tetapi perasaan campur aduk itu sedikit demi sedikit ku katakan jujur, mulai terobati. Pada awalnya rasa sakit dan kecewa selalu menyelimuti hati dan tak pernah mau meninggalkan jiwa rapuh ini. Tapi kini, seakan Tuhan ingin menyudahi cobaan yang diberikanNya. Diberikannya malaikat-malaikat kecil sebagai penolong jiwa yang rapuh ini.
Selalu ada kata...
Selalu ada semangat...
Selalu ada tawa...
Selalu ada doa...
Yang selalu diberikan malaikat-malaikat kecil ini, tentunya dengan cara-cara yang berbeda. Karena malaikat yang diberikanNya tak berjumlah satu atau dua, melainkan begitu banyak. Sangat banyak.
Sekeras usaha malaikat-malaikat kecil yang ingin membangun kembali jiwa yang rapuh dalam diri ini, tapi tetap saja jiwa ini belum bisa bangkit seperti dulu lagi. Keterpurukan terdalam menjadi penyebab utama masalah ini. Bagaimana tidak? Ketika kamu ditinggalkan dalam kondisi mencintai begitu banyak, apakah kamu bisa melepasnya begitu saja? pikirku kala itu.
Ketika ucapan berpisah terucap dari mulut yang dicintai, bagaimana perasaan kamu haii kaum hawa? Mungkin sebagian besar perempuan bisa menerima begitu cepat, namun tidak untukku. Bagaikan kehilangan separuh jiwa dan sepotong daging dalam tubuh, rasa sakit dan kehilangan itu luar biasa menyakitkan. Bukannya ingin membesarkan, tapi ini fakta. Tubuh ini rasanya mati dan tak bergairah. Dan malaikat-malaikat yang ku ceritakan tadi, mencari-cari cara membuat jiwa ini bangun kembali dari keterpurukan. Tapi itulah.. sekeras apapun malaikat-malaikat kecil berusaha, aku tetap diam ditempat. Tak ingin mundur, bahkan tak ingin maju. Tak dapat ku ungkapkan persisnya perasaan itu. Perasaan yang sekarang banyak disebut oleh kaum muda sebagai perasaan galau. Bahkan wujud galau pun aku tak dapat bayangkan. Mungkin hanya bisa dirasakan. Entahlah.. galau terlalu misterius untuk dicerna.
Aku coba menoleh ke belakang. Yang ku lihat hanya lembaran-lembaran hitam yang sebenarnya tak ingin ku usik lagi keberadaannya. Karena dia pun mengatakan “boleh melihat masa lalu, tapi jangan pernah membawanya kembali.” Kata-kata itu membuatku tak berani mengusik kembali lembaran-lembaran hitam itu walaupun sebenarnya hati kecilku selalu meronta dan meminta agar ku intip sedikit lembaran tersebut. Ku coba tahan perasaanku padanya. Sama seperti pertama aku mencintainya. Ku tahan begitu dalam dan ku simpan dalam memori terdalam. Aku sadar, menoleh ke belakang bukanlah hal baik yang harus dilakukan. Kesadaran itu lebih tepatnya karena usaha malaikat-malaikat kecil yang selalu membisikkan sebuah kata. Kata yang samar. Tak dapat ku tangkap dengan pasti. Yang jelas terdengar hanyalah “Tuhan selalu bersamamu.” Hanya itu.. ya. Pikiranku berantakan, hati dan otakku berbenturan. Tak sejalan. Ku coba menoleh ke depan dan ku lihat begitu banyak lembaran yang dapat ku pilih. Lembaran yang dipersiapkan Tuhan melalui tangan malaikat-malaikat kecil. Tapi lagi-lagi aku diam ditempat, tak berani beranjak. Sungguh aku pengecut. Aku hanya berpikir dia pasti kembali. Maka akan ku tunggu ditempatku berdiri. Sungguh sangat pengecut. Tak berani melangkah demi sesuatu yang tak pasti. Sangat tak pasti.
Kali ini, usaha malaikat-malaikat kecil membawa banyak hasil memuaskan dibandingkan hari-hari sebelumnya. aku mulai bergerak perlahan ke arah depan. Walaupun terkadang aku masih menoleh ke belakang, ku akui itu. Dan terkadang aku menetapkan pilihan untuk diam ditempat kembali, menunggu. Tapi seakan tak setuju, malaikat-malaikat kecil terus menuntunku mengarah ke depan dan tak perlu menoleh ke belakang. Kini ucapan mereka terdengar jelas. Jelas dari sebelumnya.

“dia mungkin tidak baik untukmu. Dan Tuhan telah menyiapkan yang lebih baik dari dia. Tuhan selalu bersamamu. Tuhan selalu ada ketika kau butuhkan. Kamu tidak bisa menaruh harapan selamanya kepada seorang manusia, karena mereka pasti akan menyakitimu. Tapi lihatlah, kamu bisa mengharapkan segala sesuatu pada Tuhanmu karena Tuhan tidak pernah menyakiti hambaNya yang berserah diri padaNya.”

Ah.. banyaknya bisikan itu tetapi hanya ku dengar sepotong kata awalnya. Sungguh bodoh.. saat itu otak dan kupingku tertutupi rasa cinta yang membutakan. Dan kini, rasa cinta itu tetap ada, tetapi tidak menggelapkan hati dan mataku. Yaa.. usaha malaikat-malaikat kecil ternyata membawa pengaruh yang memuaskan. Tak ku pungkiri bahwa aku masih sangat mencintai dia. Dia yang selama ini selalu ada untukku. Dia yang terhitung enam tahun menemaniku dalam suka dan duka. Dia yang selalu menanamkan harapan dan cinta dalam jiwa ini. Dia yang selalu menanamkan kepercayaan dalam jiwa ini. Dan dia yang mengatakan bahwa aku lah satu-satunya. Yaa.. aku masih sangat mencintai dia. Tapi ku sadari bahwa aku dan dia hanyalah manusia biasa. Tak asing bagiku untuk mengatakan “manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.” Memang benar semua kata itu. Aku dan dia memiliki hak untuk memilih. Aku dan dia memiliki hak untuk bahagia. Kini, dia telah memilih wanita yang dia cintai dengan sungguh-sungguh. Walaupun ku pikir terlalu cepat. Sudahlah..
Dan aku.. yaa.. aku telah memilih jalanku. Jalan ke arah depan bersama malaikat-malaikat kecilku. Malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk membantuku. Malaikat yang dikirim Tuhan untuk menyudahi segala rasa kegalauan berkepanjangan ini. Aku bersama mereka. Tapi tak ku tolak bahwa aku sedikit nakal menoleh dan mengintip lagi masa lalu dikala rasa rindu itu bangkit menyelimuti hatiku. Yaa.. yang ada kini hanya rasa rindu. Rinduku sedikit terbayarkan ketika ku buka memori lamaku dan mencari senyuman indah itu. Senyumnya ku bangkitkan lagi dalam memori kecil lamaku dan ku jaga baik-baik. Karena hanya itulah yang ku miliki sebagai penawar rasa rinduku padanya. Itu sudah sangat cukup daripada harus menangis mengurangi tenagaku. Ah.. sekali lagi, aku hanyalah seorang wanita. Wanita yang disatu sisi bisa terlihat kuat tetapi tak memungkiri bahwa aku punya sisi terlemah ketika ditinggalkan cinta.
Bahagialah kamu bersamanya. Semoga kita tetap bersama walaupun sebatas teman, tak lebih dan tak kurang. Maafkan aku yang menyakitimu. Maafkan aku yang tak pernah bisa membuatmu bahagia selama enam tahun. Dan maafkan aku yang sampai detik ini tak bisa mengurangi rasa cintaku padamu. Janjiku selalu ada dihatiku, walaupun benang merah kita telah terputus dan kau sambung dengan benang yang lain. Percayalah, aku tidak pernah berniat membuatmu sakit. Dan percayalah, kisahmu dalam hidupku tak akan ku gantikan dengan kisah lain.

Teruntuk, AY.
Yang ku cintai dan ku kasihi karena Allah.
Ammiinn~

0 comments:

 

About Me

Foto saya
Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
study at State University of Jakarta, ECE major 2008. faithful~peaceful~cheerful~photo lover~cat lover~love child~moody~sensitive~beauty~friendly~and a good listener :)

Followers

Labels